KapanOke.com | Masyarakat di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga, Jawa Tengah, belakangan ini resah dengan beredarnya kabar di media sosial yang menyebut adanya dugaan permen susu mengandung narkoba atau permen narkoba beredar di dua wilayah itu.
Kabar ini mulai bertiup saat seorang balita di Kecamatan Banyumas, demam seusai mengonsumsi permen susu merek tertentu, awal Desember 2017 lalu. Sang nenek pun resah.
Lantas, oleh pembantu rumah tangga, si anak diberi sirop penurun panas dan obat merek tertentu. Namun, hingga dua hari berikutnya, si anak tak kunjung sembuh.
Selama sakit itu, si anak lemas, sehingga tak bisa beraktivitas. Ia lebih banyak tidur. Kondisinya pun semakin menurun. AGEN BANDARQ
Lantas, oleh neneknya, si balita diperiksakan ke dokter spesialis anak. Setelah ditangani dokter spesialis anak, kondisi kesehatan sang bocah berangsur membaik dua hari kemudian, tepatnya pada Minggu, 10 Desember 2017.
Tetapi, kabar resahnya sang nenek pun mulai bermunculan di sejumlah lini massa media sosial, seperti Twitter, Facebook, dan lebih kencang lagi di grup-grup aplikasi pesan. Disebutkan, si anak lemas dan tertidur selama tiga hari usai memakan permen susu narkoba.
Kegelisahan pun muncul. Emak-emak resah dengan keberadaan permen susu yang disebut mengandung narkoba itu. AGEN BANDARQ
Celakanya, ada media yang memberitakan mengenai zat benzo yang ditemukan dalam sampel urine si anak. Ada pula judul yang provokatif, soal pengusutan produsen permen narkoba. AGEN BANDARQ
0 comments:
Post a Comment